adalah Microframework (framework untuk web dengan standar minimum) untuk membuat website secara ringan dengan menggunakan libraries2 Python.
Flask menyediakan 'Werkzeug' yang berguna untuk menerima request (url) dan memberikan respon dan ada Jinja sebagai template engine yang digunakan untuk menampilkan data dan menulis logika pada tampilannya.
Semua dependensi ditulis oleh Armin Ronacher, penulis Flask.
Flask tidak sepenuhnya menerapkan konsep MVC, yaitu tidak ada istilah controller. karena telah di jalankan oleh aplikasi itu sendiri (objek dari kelas flask).
Walaupun microframework bukan berarti lemah dari framework lainnya. Flask dirancang sebagai framework kerja yang dapat dibangun dari awal. Flask memiliki tiga dependensi utama:
+Subsistem routing
+Debugging
+Web Server GateWay Interface (WSGI)
Keunggulan Flask Python
Contoh Penulisan:
from flask import Flask app = Flask(__name__) def index(): return "Hello Flask." app.add_url_rule('/', 'index', index) app.run() Routing flask diatas bisa disederhanakan menjadi:
from flask import Flask app = Flask(__name__) def index(): return "Hello Flask." @app.route('/') app.run()
Maaf teman-teman... Kursus / Workshop Flask Python untuk Kelas Reguler / MHS sedang dalam tahap penyelesaian... U Kursus atau Workshop sudah ada hanya untuk saat ini masih dalam kategori Kelas BIMBEL / Studi Kasus dan...silakan hubungi Admin untuk info lebih detail....
Terimakasih atas perhatiannya....
Flask didasarkan pada Werkzeug dan Jinja2, keduanya adalah proyek-proyek Pocoo yang dibuat ketika Ronacher dan Georg Brandl sedang membangun sistem papan buletin yang ditulis dalam Python.Meskipun kurangnya rilis utama, Flask telah menjadi sangat populer di kalangan penggemar Python. Pada pertengahan tahun 2016, Flask menjadi kerangka kerja aplikasi web versi Python yang terpopuler di GitHub.